teknologi penerapan materi biologi kelas XI
OLAH!!
berapa hari Faul gak posting? hihi. yaudah yok skip aja hari ini Faul posting salah satu dari beribu tugas Faul di my school *siihh. semoga bisa jadi bahan referensi kalian yang sedang kebingungan mengerjakan tugas biologi nih.
yookk..
TUGAS INDIVIDU
BIOLOGI
TENTANG
TEKNOLOGI PENERAPAN
MATERI SEMESTER II
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Nama : Farihatul Maulah
Kelas : XI MIPA 3
Tanggal : Senin, 29 Mei 2017
SMA NEGERI 1 SUMBER
2017
1.
Sistem pencernaan makanan
1)
![]() |
Fedding Tube (pipa makanan)
Feeding
tube adalah suatu alat bantu medis yang digunakan untuk mengatasi masalah
pemberian nutrisi pada pasien yang mengalami kesulitan menelan ataupun menolak
untuk makan (seperti misalnya mogok makan . Penempatan tabung alat bantu
pemberian makanan ini dapat dilakukan secara sementara (pada kondisi akut)
ataupun permanen (pada kondisi ketidak mampuan kronis) . Tanpa adanya teknologi
alat bantu ini maka banyak sekali pasien yang kemungkinannya untuk hidup
berkurang.
Ada
berbagai bentuk "pipa makanan" yang digunakan dalam dunia kedokteran,
biasanya terbuat dari poliurethan atau silikon. Ukuran garis tengah (diameter)
dari pipa makanan ini diukur dalam satuan Perancis yang setara dengan 0.33
milimeter.
Pemasangan
pipa ini terutama untuk pasien yang kekurangan gizi dan tidak bisa makan
melalui mulut, terutama untuk mempertahankan berat badan.
2)
Gastroscope
Gastroscope,
adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian organ yang ada dalam perut.
Gastroskopi atau esofagogastroduodenoskopi merupakan pemeriksaan pada bagian
perut menggunakan endoskop (sebuah instrumen) yang dimasukkan melalui mulut.
Esofagus dan duodenum (bagian utama dari dari usus halus) juga diinvestigasi.
Karena dilakukan pemeriksaan pada dua area tersebut, maka sering disebut
sebagai esofagogastroduodenoskopi. Pasien juga terkadang perlu dibius sebelum
melakukan proses ini.

3)
Sigmoidoscope

Sigmoidoskopi
adalah sebuah tes untuk memeriksa bagian ujung usus besar, yang terdiri dari
rektum, kolon sigmoid, dan anus. Pemeriksaannya dilakukan dengan sebuah alat
yang disebut bowel scope dengan bentuk tabung panjang, tipis, namun fleksibel
dengan kamera terpasang diujungnya untuk mengirimkan gambar keadaan usus ke
monitor secara real-time. Agar terlihat jelas, di ujung bowel scope juga
terdapat sumber cahaya.
Sigmoidoskopi
dilakukan untuk sejumlah alasan, di antaranya:
·
Ada
perubahan frekuensi buang air besar – Frekuensi buang air besar berbeda untuk
setiap orang. Namun, biasanya jarak antara waktu buang air besar, konsisten.
Jika ada perubahan frekuensi seperti mengalami diare dan berulang-ulang atau
sembelit, sigmoidoskopi dapat dilakukan. Sehingga penyebabnya dapat ditentukan.
·
Darah
pada tinja - Biasanya menunjukkan infeksi, perforasi kolon sigmoid, wasir,
fistula ani. Gejala lain termasuk kehilangan nafsu makan, gizi buruk, dan
penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
4)
Pasteurisasi

Tidak
seperti sterilisasi, pasteurisasi tidak dimaksudkan untuk membunuh seluruh
mikro-organisme di makanan. Bandingkan dengan appertisasi yang diciptakan oleh
Nicolas Appert. Pasteurisasi bertjujuan untuk mencapai "pengurangan
log" dalam jumlah organisme, mengurangi jumlah mereka sehingga tidak lagi
bisa menyebabkan penyakit (dengan syarat produk yang telah dipasteurisasi
didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kedaluwarsa). Sterilisasi skala
komersial makanan masih belum umum, karena dapat mempengaruhi rasa dan kualitas
dari produk. Produk yang bisa dipasteurisasi susu, anggur,bir, jus buah, cider
(sari buah apel), madu, telur, minuman olah raga, makanan kaleng.
5)
Sterilisasi
Sterilisasi
adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah
mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang terdapat
dalam suatu benda. Prosesini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses
fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme.
Sterilisasi di desain untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme.
Target
suatumetode inaktivasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganisme yaitu
tergantung dari asam nukleat, protein atau membran mikroorganisme tersebut.
Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant
Cara
sterilisasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a.
Terminal Sterlization (sterilisasi akhir). Menurut PDA Technical
Monograph dibagi menjadi dua, yaitu:

Overkill Method, yaitu metode sterilisasi
menggunakan pemanasan dengan uap panas pada suhu 121C selama 15 menit.
Penggunaan metode ini biasanya dipilih untuk bahan-bahan yang tahan panas
seperti zat anorganik. Dasar pemilihan metode ini adalah karena lebih efisien,
cepat, dan aman.
Bioburden Sterilitation, merupakan suatu
metode sterilisasi yang dilakukan dengan monitoring terkontrol dan ketat
terhadap beban mikroba sekecil mungkin di beberapa lokasi jalur produksi
sebelum menjalani proses sterilisasi lanjutan dengan tingkat sterilitas yang
dipersyaratkan SAL 10 -6. Dalam metode ini digunakan suatu zat yang dapat
mengalami degradasi kandungan bila dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi.
Sebagai contoh adalah penggunaan Dextrose yang bila dipanaskan dapat
menghasilkan senyawa Hidro Methyl Furfural (HMF) yang merupakan suatu senyawa
hepatotoksik.
b. Aseptic Processing, Metode ini merupakan metode pembuatan produk
steril menggunakan saringan dengan filter khusus untuk bahan obat steril atau
bahan baku steril yang diformulasi dan dimasukkan ke dalam kontainer steril
dalam lingkungan terkontrol. Suplai udara, material, peralatan, dan petugas
telah terkontrol sedemikian hingga kontaminasi mikroba tetap berada pada level
yang dapat diterima dalam clear zone.
2.
Sistem Pernapasan
1) Trakeotomi

Gangguan pada trakea, yang
memengaruhi lapisan-lapisan tersebut, dapat menyebabkan komplikasi yang serius,
termasuk berkurangnya kadar oksigen ke paru-paru dan kegagalan pernapasan.
Untuk mencegah hal tersebut, salah satu pengobatan yang dapat dilakukan adalah
trakeostomi.Trakeostomi dapat direncanakan terlebih dahulu atau dilakukan
sebagai tindakan darurat. Ketika telah direncanakan, obat bius total akan
digunakan untuk membatasi pergerakan pasien saat menjalani operasi. Namun,
dalam situasi darurat, trakeostomi biasanya dilakukan dengan bius lokal dan
tabung yang dimasukkan langsung dihubungkan ke alat bantu pernapasan.
Trakeostomi yang terencana juga dapat berupa trakeostomi dilatasi perkutan
(percutaneous dilation tracheostomy/PDT), yang dilakukan di samping tempat
tidur pasien di unit perawatan intensif. Tindakan ini dianggap minim sayatan
karena hanya membutuhkan sayatan dan jarum yang kecil.
2) Bronkoskop
Bronkoskopi
adalah prosedur kesehatan yang dilakukan dengan memasukkan alat bernama bronkoskop
melalui tenggorokan, laring, trakea ke dalam bronkus untuk melihat bagian
toraks (dada). Tindakan
ini
dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan mengobati suatu penyakit serta mengambil
sampel jaringan atau mukus melalui tindakan yang disebut biopsi.
Bronkoskop dimasukkan melalui mulut atau hidung. Alat ini dilengkapi dengan
cahaya untuk menerangi jalan masuk, menunjukkan bronkus paru-paru, dan
memperjelas gambar yang terlihat. Bronkoskop juga dilengkapi dengan kamera yang
mengambil gambar organ tubuh, yang nantinya digunakan untuk evaluasi. Ada dua
jenis bronkoskop yang digunakan untuk bronkoskopi: kaku atau lentur. Bronkoskop
yang lentur akan menyebabkan sedikit atau tidak ada ketidaknyamanan. Pasien
dapat menjalani bronkoskopi dengan hanya sedikit obat penenang atau bius lokal.
Sedangkan bronkoskop yang kaku membutuhkan bius total. Namun, bronkoskop yang
kaku dibutuhkan ketika pasien mengalami batuk yang disertai banyak darah.

3)
Oxygen Catheter
Oxygen catheter atau Oxygen cannula : alat yang digunakan untuk mengalirkan
oksigen ke dalam lubang hidung
4)
Spirometer

Spirometer adalah alat untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan
paru-paru seseorang serta untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal. Spirometer
adalah adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah udara yang digunakan
dalam proses respirasi. Alat ini terdiri dari mesin utamanya dan pipa dengan
mouth piece yang ditiup untuk mengukur proses ini. Alat ini digunakan untuk
mendeteksi adanya kelainan pada
pernapasan.
Orang yang menggunakan
alat ini, pertama-tama akan ditutup hidungnya dengan menggunakan clip dengan
tujuan supaya udara tidak keluar melalui hidung. Orang tersebut akan diminta
untuk bernapas sekuat-kuatnya atau menghembuskannya dalam 1 detik atau lebih,
bisa saja diminta untuk bernafas pelan-pelan tergantung dari jenis pengukuran
yang dilakukan.
5)
Pulmotor
Pulmotor : alat
untuk melakukan pernapasan buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan pada
orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock
karena sengatan listrik. 

3.
Sistem Ekskresi
1)
Radioterapi - Teknologi untuk Kanker Paru Paru

Radioterapi adalah sebuah teknik terapi bagi para penderita kanker yang cukup populer.
Radioterapi telah mengalami teknik radiasi yang berkembang dari sejak pertama
kali diperkenalkan sampai saat ini.
Kegunaan radioterapi adalah
sebagai berikut:
• Mengobati :
banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan radioterapi, baik dengan atau tanpa
dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti pembedahan dan kemoterapi.
• Mengontrol :
Jika tidak memungkinkan lagi adanya penyembuhan, radioterapi berguna untuk
mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan membuat sel kanker menjadi lebih kecil
dan berhenti menyebar
• Mengurangi gejala
: Selain untuk mengontrol kanker, radioterapi dapat mengurangi gejala yang
biasa timbul pada penderita kanker seperti rasa nyeri dan juga membuat hidup
penderita lebih nyaman.
2)
Hemodialisis -
Teknologi untuk Gagal Ginjal

Hemodialisis adalah salah satu pengobatan gagal ginjal, bila jiwa telah terancam oleh
gagal ginjal.
ujuan :
mengambil/mengeluarkan cairan yg. Berlebihan dan sisa metabolisme yang biasanya
dikeluarkan oleh ginjal.
Prinsip : darah pasien
dialirkan melalui pipa dengan dinding membran semi permeabel → ginjal
artifisial → transfer toksin dan cairan : air, molekul kecil menembus dinding,
molekul besar (protein) tidak.
Mekanisme transport
solute :
a. Difusi : –
kecepatan difusi tergantung pada : besar pori, luas dan tebal membran:
temperatur larutan, beda konsentrasi solut, dan berat molekul.
b. Ultrafiltrasi
: air dengan tekanan hidrostatik/osmotik didorong menembus membran kesatu arah,
membawa bahan terlarut.
3) Scanning Laser Hair Removal System - Teknologi untuk Kulit Kepala
Bermasalah

Laser hair removal bekerja dengan mengirimkan sinar laser ke
folikel rambut dengan energi yang cukup untuk menghancurkan akar, tanpa
mempengaruhi daerah sekitarnya. Bekerja pada kulit kepala yang bermasalah.
Dapat digunakan dengan mudah, nyaman dan tanpa rasa sakit. Alat ini
memperlakukan rambut yang tidak diinginkan dalam privasi rumah Anda sendiri dan
pada waktu yang sesuai dengan Anda.
4)
Test Pack Hepatitis - Teknologi untuk Pendeteksi Hepatitis

Selama ini orang hanya tahu untuk mendeteksi penyakit hepatitis
melalui tes darah di laboratorium yang tentu saja harganya sangat mahal.
Karenanya banyak orang yang tidak pernah melakukan pemeriksaan. Diharapkan
dengan adanya alat tes hepatitis yang cepat dan murah, seseorang bisa
mendapatkan perawatan lebih awal. Harga alat ini berkisar Rp 5.000-Rp 10.000
per test pack. Tapi alat ini baru dijual di wilayah Lombok NTB belum menyebar
ke seluruh Indonesia.
5)
Inhaler

Obat semprot atau inhaler bagi penderita asma bisa menjadi barang yang
sangat penting dalam pertolongan pertamanya. Tapi peneliti mengungkapkan,
terlalu sering menggunakan inhaler bisa membuat penyakit asma semakin parah.
Perawatan yang paling umum dilakukan oleh penderita asma adalah menggunakan
obat semprot yang mengandung senyawa salbutamol. Tapi penelitian terbaru
mengungkapkan, jika penggunaannya terlalu sering, senyawa salbutamol bisa
menyebabkan paru-paru melepaskan bahan kimia yang berbahaya serta memicu lebih
banyak serangan penyakit.
Inhaler yang digunakan
sebenarnya berguna untuk mengurangi gejala dengan merelaksasikan otot-otot
dalam saluran udara yang menyempit, sehingga penderita dapat bernapas lebih
mudah.
4.
Sistem Koordinasi
1)
Anestesi

Anestesi adalah suatu tindakan menghilangkan rasa
sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh
Oliver Wendel
Holmes Sr pada tahun 1846. Beberapa tipe anestesi
adalah :
Pembiusan lokal yaitu hilangnya rasa pada daerah tertentu yang diinginkan
(pada sebagian kecil daerah tubuh).
Pembiusan regional yaitu
hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif
pada jaringan spinal atau saraf yang
berhubungan dengannya.
2)
Elektroenchelpalograph/Elektro Enselo Grafi (EEG)

Elektroenchelpalograph/Elektro Enselo Grafi (EEG) adalah suatu alat yang
mempelajari gambar dari rekaman aktifitas listrik di otak, termasuk teknik
perekaman EEG dan interpretasinya. Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan
gelombang-gelombang listrik dengan voltase yang sangat kecil (mV), yang
kemudian dialirkan ke mesin EEG untuk diamplifikasi sehingga terekamlah
elektroenselogram yang ukurannya cukup untuk dapat ditangkap oleh mata pembaca
EEG sebagai gelombang alfa, beta, theta dan sebagainya. Tujuan : Kalangan kedokteran menggunakan sinyal EEG untuk diagnosa
penyakit yang berhubungan dengan kelainan otak dan kejiwaan.
3)
Intraoperatif Neurofisiologik Monitoring

Suatu tindakan yang dikerjakan akan menempuh resiko. Lapangan intraoperatif
merupakan satu bagian yang penuh dengan resiko dan pembedahan itu sendiri dapat
menimbulkan berbagai resiko pada system persyarafan dan anggota gerak.
Pembiusan (anaesthesia) diaplikasikan untuk mencapai penekanan /supresi
pada fungsi motorik dan sensorik pasien selama proses pembedahan, namun supresi
tersebut tidak mampu memberikan informasi klinis dini/memberi peringatan dini
kepada operator jika terjadi bahaya yang mengancam, yang tepat pada waktunya.
Sebagai metode alternatif dari monitoring dan untuk menjaga keselamatan
fungsi syaraf dari seorang pasien yang pada saat sedang dalam keadaan terbius
total, merupakan tujuan dari intraoperatif neurofisiologik monitoring.
Intraoperatif Neurofisiologik Monitoring merupakan bagian dari
neurofisiologi yang tergolong berusia masih sangat muda. Alat ini baru
dipergunakan sejak tahun 1994 di Amerika Serikat.
idealnya adalah bahwa prosedur monitoring ini tidak menambah resiko dari
pembedahan, akan tetapi sebaliknya dapat menunjukan manfaat yang positif dalam
mengurangi insiden yang dapat membahayakan system persyarafan.
Suatu tujuan dari intraoperatif neurofisiologik monitoring yaitu mendeteksi
pada saat yang tepat setiap terjadi kemundurang fungsi pada system persarafan
yang dapat terjadi selama operasi berlangsung, sehingga dapat segera kepada
operator untuk segera memodifikasi tindakan pembedahan agar fungsi dapat tetap
terpelihara.
4)
Elektroneuromiografi (EMG)

EMG merupakan suatu pemeriksaan yang non-invasif dan dipergunakan untuk
memeriksa keadaan saraf perifer dan otot. Dan merupakan pelengkap dari
pemeiksaan klinis neurologis maupun pemeriksaan penunjang lain (mis. MRI),
sehingga dari hasil-hasil pemeriksaan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan.
Jangkauan pemeriksaan EMG adalah sesuai dengan gangguan Lower Motor Neuron (LMN)
yang meliputi cornu anterior, radiks, pleksus, saraf prefier, paut saraf otot
dan otot.
5)
Personal Digital Assistant (PDA)

Banyak orang yang menderita amnesia merasa terbantu dengan penggunaan
personal digital assistant (PDA), seperti Palm Treo, BlackBerry atau iPhone.
Dengan latihan dan praktek, orang dengan amnesia parah sekali pun bisa
menggunakan organizer elektronik ini untuk membantu tugas-tugas mereka dari
hari ke hari. Sebagai contoh, pasien bisa memprogram PDA untuk mengingatkan peristiwa
atau acara-acara penting atau untuk minum obat.
5.
Sistem Reproduksi
1) Fertilisasi in vitro (IVF)

Adalah suatu proses dimana sel telur dibuahi oleh sperma di luar tubuh: in
vitro. IVF adalah pengobatan utama untuk infertilitas ketika metode lain dari
teknologi reproduksi buatan telah gagal. Proses ini melibatkan pemantauan dan
merangsang proses ovulasi wanita, menghilangkan sel telur atau ovum (sel telur)
dari indung telur wanita dan membiarkan sperma membuahinya dalam suatu media
cairan di laboratorium. Telur yang sudah dibuahi (zigot) yang dibudidayakan
selama 2-6 hari dalam media pertumbuhan kemudian ditransfer ke rahim ibunya
dengan maksud untuk menghasilkan kehamilan. Kelahiran pertama yang sukses
dari "bayi tabung", dialami oleh Louise Brown, terjadi pada tahun
1978. Louise Brown lahir sebagai hasil dari siklus alami IVF di mana tidak ada
rangsangan yang dibuat. Robert G. Edwards, ahli fisiologi yang mengembangkan
teknik ini, dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran pada
tahun 2010.
Teknik bayi tabung yang lebih dikenal dengan ”in vitro fertilization”, memerlukan 3 tahap yaitu sebagai berikut.
1. Pengambilan ovum yang sudah matang dari seorang wanita.
2. Menyediakan media kultur sebagai tempat pembuahan in vitro. Media ini harus
mempunyai kandungan kimia sesuai dengan cairan yang ada di saluran
fallopii.
3. Pengambilan sperma dari seorang pria.
Setelah itu, sperma diinjeksikan ke dalam ovum dengan harapan akan
terjadi pembuahan dan pembentukan embrio. Calon bayi inilah yang akan
ditransfer ke dalam rahim si calon ibu. Akan tetapi, kalau memungkinkan,
embrio akan terus dikembangkan di media kultur hingga hari ke enam dan
berkembang menjadi blastosis. Setelah itu, baru diimplantasikan ke
rahim ibu.
2)
Diagnosis genetik praimplantasi
(PGD atau PIGD) mengacu pada
profiling genetik embrio sebelum implantasi (dalam bentuk embrio profiling),
dan kadang-kadang bahkan berupa oosit sebelum terjadinya pembuahan. PGD
dianggap memiliki cara yang sama dengan diagnosis prenatal. Pada saat teknik
ini digunakan untuk skrining penyakit genetik tertentu, keunggulan utamanya
adalah dapat menghindari terminasi kehamilan selektif, dimana metode ini sangat
mungkin membuat bayi yang lahir akan bebas dari penyakit bawaan. PGD merupakan
tambahan untuk teknologi reproduksi buatan, dan membutuhkan fertilisasi in
vitro (IVF) untuk mendapatkan oosit atau embrio yang akan digunakan. Istilah
skrining genetik praimplantasi / preimplantation genetic screening ( PGS
) digunakan untuk menunjukkan prosedur yang tidak mencari penyakit tertentu,
tetapi menggunakan teknik PGD untuk mengidentifikasi embrio yang beresiko. Prosedur
ini juga dapat disebut profil genetik praimplantasi, istilah ini digunakan
untuk beradaptasi dengan fakta bahwa teknik ini kadang-kadang digunakan pada
oosit atau embrio sebelum implantasi untuk alasan lain selain diagnosis atau
skrining. Prosedur yang dilakukan pada sel-sel seksual sebelum pembuahan
kemungkinan dapat disebut sebagai metode seleksi oosit atau seleksi sperma,
meskipun metode dan tujuannya sebagian tumpang tindih dengan PGD .
3) Kontrasepsi


Pengendalian kelahiran yang juga dikenal sebagai kontrasepsi dan
kontrol kesuburan, adalah metode atau alat yang digunakan untuk mencegah
kehamilan. Perencanaan, penyediaan dan penggunaan kontrol kelahiran disebut
keluarga berencana. Seks yang aman, seperti penggunaan kondom pada pria atau
wanita, juga dapat membantu mencegah infeksi menular seksual. Metode
pengendalian kelahiran telah digunakan sejak zaman kuno, tetapi metode yang
efektif dan aman hanya tersedia di abad ke-20. Beberapa budaya sengaja
membatasi akses untuk kontrol kelahiran karena mereka menganggap hal itu tidak
sesuai secara moralataupolitik.
Metode yang paling efektif dari pengendalian kelahiran adalah sterilisasi dengan cara vasektomi pada pria dan ligasi tuba (tubektomi) pada wanita, intrauterine device (IUD) dan implan kontrasepsi. Hal ini diikuti oleh sejumlah kontrasepsi hormonal, termasuk pil oral, patch, cincin vagina, dan suntikan. Metode yang kurang efektif misalnya adalah dengan menggunakan pelindung seperti kondom, diafragma, spons kontrasepsi dan metode kesadaran kesuburan. Metode paling efektif adalah spermisida dan penarikan alat jantan oleh laki-laki sebelum ejakulasi. Sterilisasi walaupun sangat efektif, biasanya tidak reversibel, sedangkan semua metode lain bersifat reversibel dimana proses kehamilan dapat terjadi setelah penghentian penggunaan. Kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan dalam beberapa hari setelah hubungan seks tanpa kondom. Beberapa menganggap untuk tidak melakukan hubungan seksual sebagai kontrol kelahiran, tapi larangan berupa pendidikan seks ini dapat meningkatkan kehamilan remaja ketika dilakukan tanpa adanya pendidikan mengenai kontrasepsi. Secara umum berdasarkan sifat kerjanya kontrasepsi dibedakan menjadi dua macam, yaitu kontrasepsi permanen dan kontrasepsi temporer.
Metode yang paling efektif dari pengendalian kelahiran adalah sterilisasi dengan cara vasektomi pada pria dan ligasi tuba (tubektomi) pada wanita, intrauterine device (IUD) dan implan kontrasepsi. Hal ini diikuti oleh sejumlah kontrasepsi hormonal, termasuk pil oral, patch, cincin vagina, dan suntikan. Metode yang kurang efektif misalnya adalah dengan menggunakan pelindung seperti kondom, diafragma, spons kontrasepsi dan metode kesadaran kesuburan. Metode paling efektif adalah spermisida dan penarikan alat jantan oleh laki-laki sebelum ejakulasi. Sterilisasi walaupun sangat efektif, biasanya tidak reversibel, sedangkan semua metode lain bersifat reversibel dimana proses kehamilan dapat terjadi setelah penghentian penggunaan. Kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan dalam beberapa hari setelah hubungan seks tanpa kondom. Beberapa menganggap untuk tidak melakukan hubungan seksual sebagai kontrol kelahiran, tapi larangan berupa pendidikan seks ini dapat meningkatkan kehamilan remaja ketika dilakukan tanpa adanya pendidikan mengenai kontrasepsi. Secara umum berdasarkan sifat kerjanya kontrasepsi dibedakan menjadi dua macam, yaitu kontrasepsi permanen dan kontrasepsi temporer.
4) Kloning pada Manusia


Dalam biologi, kloning adalah proses memproduksi populasi yang sama
dari individu yang identik secara genetik, yang terjadi di alam saat organisme seperti
bakteri, serangga atau tanaman bereproduksi secara aseksual. Kloning dalam
bioteknologi mengacu pada proses yang digunakan untuk membuat salinan fragmen DNA
(kloning molekuler), sel-sel(selkloning),atauorganisme.
Kloning manusia adalah penciptaan salinan genetik yang identik dari manusia. Hal ini tidak mengacu pada kelahiran monozigot kembar atau reproduksi manusia / sel hewan atau jaringan. Etika kloning adalah isu yang sangat kontroversial. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk ke kloning manusia buatan; klon manusia dalam bentuk kembar identik adalah sesuatu yang biasa, dimana kloning ini terjadi selama proses reproduksialami.
Ada dua jenis umum pada kloning manusia, yaitu : kloning terapeutik dan kloning reproduksi. Kloning terapeutik melibatkan sel kloning dari orang dewasa untuk digunakan dalam obat-obatan dan transplantasi, dan merupakan bidang penelitian yang sangat aktif. Kloning reproduksi akan melibatkan pembuatan kloning, untuk pasangan yang ingin memiliki anak, akan tetapi tidak bisa secara alami.
Kloning manusia adalah penciptaan salinan genetik yang identik dari manusia. Hal ini tidak mengacu pada kelahiran monozigot kembar atau reproduksi manusia / sel hewan atau jaringan. Etika kloning adalah isu yang sangat kontroversial. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk ke kloning manusia buatan; klon manusia dalam bentuk kembar identik adalah sesuatu yang biasa, dimana kloning ini terjadi selama proses reproduksialami.
Ada dua jenis umum pada kloning manusia, yaitu : kloning terapeutik dan kloning reproduksi. Kloning terapeutik melibatkan sel kloning dari orang dewasa untuk digunakan dalam obat-obatan dan transplantasi, dan merupakan bidang penelitian yang sangat aktif. Kloning reproduksi akan melibatkan pembuatan kloning, untuk pasangan yang ingin memiliki anak, akan tetapi tidak bisa secara alami.
5) Kriopreservasi dari sperma, oosit,
embrio
Kriopreservasi atau cryoconservation adalah proses di mana sel-sel, seluruh jaringan, atau zat lain yang rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh reaktivitas kimia atau waktu diawetkan dengan pendinginan pada suhu dibawah 0°C. Pada suhu yang cukup rendah, setiap enzimatik atau aktivitas kimia yang dapat menyebabkan kerusakan pada bahan yang bersangkutan secara efektif akan terhenti. Metode kriopreservasi berusaha untuk mencapai suhu rendah tanpa menyebabkan kerusakan tambahan yang disebabkan oleh pembentukan es selama proses pembekuan. Kriopreservasi tradisional telah bergantung pada lapisan pembungkus material yang akan dibekukan, molekul pembungkus tersebut disebut dengan krioprotektan. Metode baru diteliti secara terus-menerus, karena banyak jenis krioprotektan bersifat toksik.

Kriopreservasi atau cryoconservation adalah proses di mana sel-sel, seluruh jaringan, atau zat lain yang rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh reaktivitas kimia atau waktu diawetkan dengan pendinginan pada suhu dibawah 0°C. Pada suhu yang cukup rendah, setiap enzimatik atau aktivitas kimia yang dapat menyebabkan kerusakan pada bahan yang bersangkutan secara efektif akan terhenti. Metode kriopreservasi berusaha untuk mencapai suhu rendah tanpa menyebabkan kerusakan tambahan yang disebabkan oleh pembentukan es selama proses pembekuan. Kriopreservasi tradisional telah bergantung pada lapisan pembungkus material yang akan dibekukan, molekul pembungkus tersebut disebut dengan krioprotektan. Metode baru diteliti secara terus-menerus, karena banyak jenis krioprotektan bersifat toksik.
6.
Sistem Kekebalan Tubuh
1) Vaksinasi

Vaksinasi adalah
pencegahan penyakit melalui imunisasi dengan cara memberikan vaksin secara oral
atau melalui suntikan. Vaksinasi biasanya memiliki jangka waktu tertentu
sehingga permberian vaksin harus diulang lagi setelah beberapa lama. Hal ini
dilakukan karena jumlah zat anti dalam tubuh semakin berkurang sehingga
imunitas tubuh juga menurun. Beberapa jenis penyakityang dapat dicegah dengan
vaksinasi antara lain cacar, tuberkulosis, dipteri,hepatitis B, pertusis,
tetanus, polio, tifus, campak, demam kuning. Vaksin untuk penyakit tersebut
biasanya diproduksi dalam skala besar sehingga harganya dapat terjangkau oleh
masyarakat.
Secara garis
besar,vaksin dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu:
a. Vaksin Bacille
Calmette-Guerin(BCG), polio jenis sabin, dan campak terbuat dari mikroorganisme
yang telah dilemahkan.
b. Vaksin pertusis
danpolio jenis salk
Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah
dimatikan.
c. Vaksin tetanus toksoid dan difteri
Vaksin ini berasal dari toksin mikrooganisme yang
telah dilemahkan.
d. Vaksin hepatitis B
Vaksin ini terbuat dari protein mikroorganisme.
2) Serum

Serum adalah plasma darah yang telah mengandung antibodi untuk melawan
antigen tertentu. Pembuatan serum dilakukan dengan menyuntik kuda atau kelinci
dengan vaksin tertentu. Setelah tubuh kelinci atau kuda membentuk antibodi,
kemudian plasma darah yang mengandung antibodi diisolasi. Umumnya pemberian
serum dilakukan untuk pengobatan dan bukan pencegahan. Misalnya seseorang yang
digigit ular berbisa ditolong dengan menyuntikkan serum anti bisa ular.
Pemberian serum seperti ini disebut dengan kekebalan pasif karena tubuh tidak
membentuk antibodi sendiri.
3) Inflamasi

Selain istilah
imunisasi, vaksinasi, kita juga mengenal inflamasi. Inflamasi atau peradangan
merupakan respon pertahanan tubuh terhadapmasuknya mikroorganisme patogen,
kerusakan jaringan, kelainan sistemkekebalan tubuh, sinar X dan ultraviolet,
serta bahan kimia.
Mikroorganisme patogen
yang sering menyebabkan inflamasi adalah virusdan bakteri. Virus menimbulkan peradangan
dengan cara merusak sel-sel tubuh. Adapun bakteri mengakibatkan peradangan
dengan caramelepaskan racun endotoksin ke dalam tubuh. Inflamasi bertujuan
untuk mengisolasi, menghancurkan, dan menonaktifkan benda asing yangmasuk.
Selain itu, inflamasi berfungsi sebagai pembuangan debris (jaringanyang telah
mati atau sisa benda asing), perbaikan jaringan danpenyembuhan penyakit.
4) Imunisasi

Imunisasi adalah
pemberian perlindungan pada tubuh dariserangan penyakit dengan memberikan
vaksin. Vaksin adalah suatu suspensi yang berisi bakteri atau virus yang
telahdilemahkan atau dimatikan sehingga dapat menimbulkankekebalan (imunitas).
5) Imunoterapi

Imuniterapi
adalah metode pengobatan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam untuk
melawan penyakit tertentu. Terapi ini, yang juga dikenal dengan nama terapi
biologi, kebanyakan umumnya digunakan untuk pengobatan
kanker dengan bahan alami atau sintetis yang dapat menghentikan
penyebaran sel kanker. Imunoterapi juga dapat meningkatkan kinerja sistem
kekebalan tubuh, terutama dalam melawan sel karsinogen dan mengurangi reaksi imun
tertentu. Imunoterapi juga disebut sebagai terapi biologi. Lini pertahanan
tubuh yang pertama adalah sistem kekebalan tubuh atau sistem imun, di mana
komponen sel dan zat tubuh bekerja sama untuk membunuh patogen dan zat asing
yang menyebabkan infeksi dan penyakit. Namun, sel kanker adalah sel sehat pada
tubuh yang telah berubah dan berkembang. Karena sel kanker tidak berasal dari
luar tubuh, sistem imun akan kesulitan mendeteksi, menemukan, dan membunuh
sel-sel ini. Masalah inilah yang mendasari beberapa proses imunoterapi.Selain
kanker, imunoterapi juga dapat mengobati alergi parah dan penyakit autoimun
serta mencegah penolakan tubuh terhadap organ cangkok. Imunoterapi dibedakan
menjadi beberapa jenis, termasuk antibodi monoklonal, terapi sel T, vaksin
kanker, terapi virus oncolytic, dan imunoterapi non-spesifik. Teknik-teknik
baru juga terus diciptakan untuk menangani berbagai jenis kanker dan penyakit
lain.
Komentar
Posting Komentar